Realitaupdate24jam, – Banyaknya Sekolah yang menggunakan bahan yang tidak berlebel SNI Lakindo khawatir sekolah – sekolah yang dibangun atas bantuan pemerintah 2 tahun sudah rusak.
Analisis Lakindo menyebutkan revitalisasi sekolah yang dilaksanakan tahun 2025 di kabupaten Takalar rentan tidak memiliki daya tahan yang kuat.
Menurut data Lakindo 2 tahun terakhir ini sekolah sering kali mengalami kerusakan atap dan plafon diakibatkan banyak bahan tidak Berlebel SNI jadi Bahan Material Dipembangunan Revit SD 2025 di Takalar.
Dari data Lakindo ada beberapa pembangunan Revit tahun 2025 di Kabupaten Takalar diduga tidak mengejar mutu dan kualitas bangunan, seperti pembelian bahan rangka baja ringan dan atap spandek atau seng.
Sekolah tersebut yakni SD Negeri 20 tanah – tana, SD Negeri 155 Inpres Rajaya, SD Negeri 21 Bulukunyi, SDN 53 Sauleya, SD Inpres 162 Kampung Beru dan SD No.129 Bontoloe yang masih – masing diduga hanya menggunakan bahan dari toko bangunan dan tidak menggunakan lebel SNI.
Risa SH Analisis Lakindo Menyebutkan, bahan bangunan yang tidak berlabel SNI sangat bisa mempengaruhi konstruksi karena berisiko menurunkan kualitas, keamanan, dan daya tahan bangunan, meningkatkan potensi kerusakan seperti retak atau roboh, serta tidak terjamin memenuhi standar kekuatan yang dipersyaratkan.
SNI menjadi pedoman kualitas yang mengatur hal-hal seperti komposisi material, kekuatan, ukuran, dan toleransi. Bahan non-SNI berpotensi tidak sesuai spesifikasi teknis uang yang beredar dibutuhkan, seperti ukuran diameter atau toleransi, yang mempengaruhi integritas struktur secara keseluruhan.
Risa juga menambahkan memilih baja ringan yang ber-SNI untuk plafon adalah investasi jangka panjang yang lebih aman dan awet dibandingkan memilih produk yang lebih murah tetapi tidak jelas kualitasnya.(Ran/Realitaupdate24jam)